Kamis, 10 Februari 2022

Apa itu Berpikir Komputasional (TEMATIS) ?

 Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional.


Berpikir komputasional adalah metode berpikir yang digunakan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Berpikir komputasional (Computational Thinking) adalah metode menyelesaikan persoalan dengan menerapkan teknik ilmu komputer (informatika). Tantangan bebras menyajikan soal-soal yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan kritis dalam menyelesaikan persoalan dengan menerapkan konsep-konsep berpikir komputasional. Adapun bukunya dapat di unduh di sini dan soalnya bisa dibaca di sana.



Pemanfaatan dan optimalisasi teknologi tersebut tidak terlepas dari sebuah proses mendasar yang harus dikuasai yaitu Computational Thinking (CT). Dengan melihat situasi saat ini dan prediksi pendidikan Indonesia ke depan, CT menjadi sebuah kemampuan dan keterampilan yang sangat penting untuk dimiliki dan diaktualisasikan sejak dini. Melalui CT, siswa pada level sekolah dasar akan sangat terbantu dalam memahami perilaku manusia dalam kaitannya dengan konsep dasar berpendidikan yang berbasis komputer. CT akan melatih dan memacu seluruh rangkaian mental siswa yang memungkinkan siswa memecahkan masalah yang sulit menjadi lebih ringan

Computational Thinking (CT) merupakan sebuah keterampilan dan praktik ilmu komputer yang sangat membantu dalam proses pemecahan masalah. CT menjadi sebuah keterampilan yang perlu dikembangkan sejak dini terutama di Pendidikan Dasar. CT meliputi beberapa keterampilan yaitu abstraction, generalisation, decomposition, algorithmic thinking, dan debugging.

Apa itu berpikir komputasi?

Apakah kalian pernah memikirkan perbedaan antara pembuatan biskuit atau kue yang dibuat di rumah masing-masing dan biskuit dalam kemasan dengan merk tertentu yang dijual di warung atau di toko swalayan? Mari, kita lihat sekilas perbedaan proses pembuatan biskuit tersebut.

Jika kalian mau membuat biskuit atau kue untuk anggota keluarga di rumah yang terdiri atas lima orang, kalian cukup membuat biskuit tersebut di dapur dengan peralatan yang ada di rumah. Lain halnya dengan beberapa ibu lain yang membuat biskuit dalam jumlah yang cukup banyak untuk dijual dan menjalankan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Ibu-ibu tersebut tidak membuat kuenya di dapur rumah yang kecil dengan peralatan seadanya, melainkan mereka memerlukan tempat dan beberapa peralatan yang lebih canggih dibandingkan dengan peralatan yang kalian gunakan untuk membuat kue di rumah. Untuk menjalankan UMKM, membuat dan menjual biskuit, ibu-ibu mengerjakan pembuatan biskuit tersebut bersama-sama. Hal yang berbeda lagi terjadi pada proses pembuatan biskuit yang ditujukan untuk diproduksi secara masal dan dalam jumlah yang sangat besar. Biskuit tersebut dibuat dan dikemas dengan mesin di pabrik.

Dari berbagai cara pembuatan biskuit tersebut, untuk menyelesaikan masalah yang cakupannya kecil, yaitu “membuat biskuit untuk lima orang”, cara penyelesaiannya berbeda dengan cakupan masalah yang menengah, yaitu untuk UMKM, dan berbeda pula untuk cakupan masalah besar, yaitu untuk diproduksi masal setiap hari. Dalam kasus tersebut,  makin besar cakupan permasalahannya, bantuan mesin  makin diperlukan. Di dalam mesin tersebut, terdapat berbagai komponen yang dirangkai  sehingga dapat bekerja dengan cara yang mirip dengan manusia bekerja. Sederhananya, dalam topik ini, kita dapat menyebut rangkaian komponen-komponen tersebut sebagai “komputer”.

Komputer banyak dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk mempermudah kehidupan, atau membantu penyelesaian berbagai permasalahan yang kita hadapi. Cara kerja komputer menyerupai cara kerja manusia. Pada proses pembuatan biskuit, dengan alat apa pun, tentunya tetap diperlukan bahan dasar tepung, margarin, dan bahan-bahan lainnya. Bahan-bahan tersebut dicampur dan diproses lebih lanjut.

Berpikir komputasional adalah cara berpikir untuk menyelesaikan persoalan, yang cara penyelesaiannya, jika dikembangkan, dapat dilakukan oleh komputer. Dengan demikian, kita akan belajar bagaimana menyelesaikan  berbagai persoalan dengan cara yang efektif dan eisien.

Soal-soal pada bab Berpikir Komputasional mencakup berbagai konsep Informatika. Tentunya, konsep-konsep tersebut tidak terbatas pada soal-soal yang disajikan pada materi Berpikir Komputasional pada jenjang kelas.

Manfaat Berpikir Komputasional

Ada beragam manfaat yang diperoleh dari berpikir komputasional, antara lain:

  1. Membantu dalam memecahkan masalah yang kompleks melalui cara-cara yang sederhana.
  2. Melatih otak agar terbiasa berpikir secara logis, kreatif, dan terstruktur.
  3. Membantu seseorang dalam merumuskan masalah dengan cara menguraikan masalah tersebut menjadi bagian-bagian yang lebih kecil sehingga lebih mudah diatur.
  4. Membantu dalam melakukan identifikasi, analisa, serta implementasi solusi dengan berbagai cara dan sumber daya secara efisien dan efektif.
Karakteristik Berpikir Komputasional
Berpikir komputasional ternyata memiliki beberapa karakteristik, yakni:

  1. Berdasarkan konsep dan bukan pemrogaman. Artinya komputer sains bukan hanya sekedar pemrogaman komputer, namun mencoba untuk berpikir seperti orang yang ahli dalam komputer sains dan lebih dari program yang ada di dalam komputer.
  2. Mendasar dan bukan menghafal. Kemampuan dasar menjadi kemampuan yang harus dimiliki oleh setiap orang, sebab kegiatan menghafal merupakan rutinitas mekanikal.
  3. Menerapkan cara manusia berpikir dan bukan cara komputer berpikir. Berpikir komputasional merupakan cara untuk memecahkan masalah dengan tidak membuat orang mencoba berpikir layaknya sebuah komputer.
  4. Saling melengkapi dan mengkombinasikan antara pemikiran teknik dan matematis. Seperti halnya dengan komputer sains yang berkaitan erat dengan berpikir matematis.
  5. Ide dan bukanlah benda. Lebih ke arah konsep komputasional yang digunakan untuk mendekati dan memecahkan masalah, mengatur kehidupan sehari-hari, hingga berkomunikasi dengan orang lain.
  6. Diperuntukan bagi setiap orang dan di setiap tempat. Berpikir komputasional akan menjadi nyata jika saling terhubung dalam usaha manusia.
  7. Secara intelektual terlihat menantang dan mengharuskan masalah saintifik dipahami dan diselesaikan segera.
  8. Orang yang mempunyai kemampuan komputasional harus dapat menguasai komputer sains serta melakukan apa saja.

Tahapan Berpikir Komputasional
Cara berpikir komputasional menggunakan berbagai teknik dasar dan tahapan sebagai berikut:

Dekomposisi
Merupakan metode yang digunakan untuk memecahkan masalah besar dan kompleks menjadi masalah yang lebih kecil, sehingga masalah tersebut menjadi lebih mudah diselesaikan. Tidak hanya itu saja, dekomposisi memberikan kemudahan untuk melakukan sebuah inovasi.

Pengenalan Pola
Pengenalan pola tentu menggunakan komputer yang dapat digunakan dalam menemukan keteraturan dalam data serta mendapatkan informasi penting untuk memahami keteraturan yang telah ditemukan.

Tujuan dari pengenalan pola untuk memberikan komputer suatu kemampuan dalam mendeteksi keberadaan objek di lingkungan serta menentukan identitas objek. Di kehidupan sehari-hari pengenalan pola dapat berupa mengenal suara, mengingat wajah manusia hingga memprediksi cuaca.

Abstraksi
Abstraksi menjadi proses dari suatu metode berpikir komputasional yang terfokus pada hal-hal relevan dengan masalah yang dihadapi dan mengabaikan hal yang tidak diperlukan dalam menyelesaikan masalah.

Alogaritma
Cara berpikir alogaritma merupakan berpikir dengan menggunakan rencana serta langkah instruksi secara sistematis untuk menyelesaikan masalah. Alogaritma sendiri digunakan dalam berbagai proses perhitungan, otomatisasi, hingga pemrosesan data.

Meskipun demikian alogaritma tidak hanya digunakan dalam menulis program komputer saja, namun juga dimanfaatkan dalam memecahkan masalah di kehidupan sehari-hari.

0 komentar:

Posting Komentar